Senin, 21 Juni 2010

SEBUAH PIRING KAYU


Disebuah keluarga, ada seorang kakek tua yang hidup bersama anak, menantu dan seorang cucu laki-laki. Penglihatan si kakek sudah kabur. Ia sudah tidak dapat mendengar dengan baik. Lututnya sudah mulai bergetar.
Jika ia duduk dekat meja makan, ia tidak dapat lagi memegang sendok. Kadang-kadang ia lupa pula sup di atas taplak meja. Dari dalam mulutnya selalu saja sup itu mengalir lagi keluar.

Anak laki-laki dan menantu perempuannya merasa jijik dengan hal itu. Oleh sebab itu kakek tua itu akhirnya duduk sendirian di sudut, di belakang sebuah tungku api. Mereka memberi makan hanya dengan mangkok yang kecil. Ia sering tidak mendapat makan dan minum yang cukup dan tentu saja ia tetap
lapar dan haus. Ia melihat apa saja yang ada di meja makan dengan sedih, selanjutnya keluarlah air matanya.

Suatu ketika jemarinya yang sudah tua tidak dapat lagi memegang mangkuk. Mangkuk itu jatuh dan pecah. Menantu perempuannya mengumpat dan mencaci-maki. Tapi, kakek tua itu tidak berkata sedikit pun. Ia membiarkan
semuanya terjadi. Lalu Menantunnya itu membelikannya sebuah piring yang terbuat dari kayu dengan harga yang tidak terlalu mahal. Kini dengan piring kayu itu kakek tua itu harus makan. Piring kayu ini dapat membuat si kakek tua lebih tenang karena tidak dapat pecah.

Suatu hari cucunya yang masih berumur empat tahun mengumpulkan batang-batang kayu di tanah.

"Apa yang sedang kamu buat, Nak ?" tanya ayahnya.

"Saya sedang membuat sebuah piring kayu ," jawab anaknya polos, "dengan piring ini ayah dan ibu akan makan, jika nanti saya sudah besar."

Sejurus kemudian ayah dan ibunya saling bertatapan dan mereka mulai menangis. Sejak kejadian itu mereka selalu memapah sang kakek tua ke meja makan, untuk makan bersama. Jika ia lapar atau haus, mereka segera membawakan makanan dan minuman untuknya. Mereka tidak berkata apa-apa, ketika sedikit saja makanan atau minuman tumpah ke lantai.

Semoga cerita ini bisa menjadi pengingat bagi kita, bahwa seberapa menjengkelkan, menyebalkan bahkan lebih buruk dari itu perasaan kita thd orang tua kita.....ketahuilah bahwa mereka-lah orang yang telah melahirkan kita.

1000 burung kertas.



Sewaktu Boy dan Girl baru pacaran,
Boy melipat 1000 burung kertas buat Girl,
menggantungkannya di dalam kamar Girl.
Boy mengatakan 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan
hatinya.
Waktu itu...
Girl dan Boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka
berdua...
Tetapi pada suatu saat, Girl mulai menjauhi Boy.
Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis...
ke Paris...Tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali2 itu...
Sewaktu Girl mau memutuskan Boy, Girl bilang sama Boy,
kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa.
Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya.
Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik.
Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan
bagaimana kehidupan kita setelah menikah...!!
Setelah Girl pergi ke Perancis,
Boy bekerja keras...

dia pernah menjual koran...
menjadi karyawan sementara...
bisnis kecil...
setiap pekerjaan kerjakan dengan sangat baik dan tekun.
Sudah lewat beberapa tahun...
Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya,
akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan.
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl,
dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari... waktu hujan,
Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di
depan.
Dia mengenali mereka, mereka adalah orang-tua Girl....
Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil
pribadi,
tetapi juga mempunyai villa dan perusahaan sendiri,
ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi,
dia sekarang adalah seorang Boss.
Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang
orang-tua
tersebut.
Hujan terus turun tanpa henti, biarpun kedua orang-tua itu memakai
payung,
tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan,
Boy tercegang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat
pemakaman.
Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis
terhadapnya.
Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung2 kertas yang
dibuatkan
Boy.
Dalam hujan, burung2 kertas itu terlihat begitu hidup,
Orang-tua Girl memberitahu Boy,
Girl tidak pergi ke Paris,
Girl terserang kanker,
Girl pergi ke surga.
Girl ingin Boy menjadi orang,
mempunyai keluarga yang harmonis,
maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu.
Girl bilang dia sangat mengerti Boy,
dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan...
kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya
dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi.
Boy langsung berlutut,
berlutut di depan makam Girl,
menangis dengan begitu sedihnya.
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti,
membasahi sekujur tubuh Boy.
Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos,
Mengingat semua itu,
hatinya mulai meneteskan darah...
Sewaktu orang-tua itu keluar dari pemakaman,
mereka melihat kalau Boy sudah membukakan pintu mobil untuk mereka.
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut.

"Hatiku tidak pernah menyesal,
semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas,
1000 ketulusan hatiku,
beterbangan di dalam angin
menginginkan bintang yang lebat besebaran di langit...
melewati sungai perak,
apakah aku bisa bertemu denganmu?
Tidak takut berapapun jauhnya,
hanya ingin sekarang langsung berlari ke sampingmu.

Masa lalu seperti asap...
hilang dan tak kan kembali.
menambah kerinduan di hatiku...
Bagaimanapun dicari,
jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah.."

If Someone Love You….




Seseorang yang mencintai kamu,
tidak bisa memberikan alasan mengapa ia mencintaimu
Dia hanya tau, di mata dia, kamulah satu satunya.

Seseorang yang mencintai kamu,
sebenarnya selalu membuatmu
marah / gila / jengkel / stress
Tapi ia tidak pernah tau hal bodoh apa yang sudah ia lakukan,
Karma semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.

Seseorang yang mencintai kamu,
jarang memujimu, tetapi di dalam hatinya kamu adalah
yang terbaik, hanya ia yang tau.

Seseorang yang mencintai kamu,
akan marah – marah atau mengeluh jika kamu
tidak membalas pesannya atau telponnya,
karna ia peduli dan ia tidak ingin sesuatu terjadi ke kamu.

Seseorang yang mencintai kamu,
hanya menjatuhkan air matanya di hadapanmu.
Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya,
kamu telah menyentuh hatinya, dimana hatinya selalu
berdegup / berdenyut / bergetar untuk kamu.

Seseorang yang mencintai kamu,
akan mengingat setiap kata yang kamu ucapkan
Bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu
menggunakan kata – kata itu tepat waktunya.

Seseorang yang mencintai kamu,
Tidak akan memberikan janji apapun dengan mudah,
karna ia tidak mau mengingkari janjinya.
Ia ingin kamu untuk mempercayainya n
ia ingin memberikan hidup yang paling bahagia n
aman selama – lamanya.

Seseorang yang mencintai kamu,
selalu memberitahumu untuk tidak berpikir lebih banyak.
Karna ia sudah merencanakan semuanya untuk mu,
ia ingin memberikan kehidupan yang terbaik di masa mendatang.
Ia ingin memberikanmu suatu kejutan,
percayalah dia dapat melakukannya.

Seseorang yang mencintai kamu,
mungkin tidak bisa mengingat kejadian / kesempatan
istimewa seperti perayaan hari ulang tahunnya,
tapi ia tau bahwa setiap detik yang ia lalui
ia mencintai kamu, tidak peduli hari apakah hari ini.

Seseorang yang mencintai kamu,
tidak mau berkata aku mencintaimu dengan mudah,
karna segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untuk
menunjukkan bahwa ia siap mencintaimu,
tetapi ia akan mengatakan kata
I Love You pada situasi yang special,
karna ia tidak mau kamu salah mengerti,
dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai diri mu.

Seseorang yang benar – benar mencintai kamu,
akan merasa bahwa sesuatu yang harus di katakan
hanya sekali saja,
karna ia berpikir bahwa kamu telah mengerti dirinya.
Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa
bahwa tidak ada yang akan membuatnya bahagia / tersenyum

CERITA SEDIH




Beberapa tahun yg lalu, seorang gadis 15 tahun bernama Lisa Marie meninggal gantung diri di rumahnya. Dia seorang gadis manis dan tinggal di Michigan. Lima hari setelah kematiannya ,ibunya menemukan buku hariannya di kamarnya.

Ibunya ingin mengetahui sebab kematiannya.
Berikut adalah isi buku harian tsb

> > November 7,1999
Dear Diary, hari ini hari pertama sekolah di Michigan. Pada saat saya masuk kelas, saya diejek murid2 cowok yang menyebut saya org aneh. Inilah awal hari yg buruk. Kemudian bbrp murid cewek cantik dan populer mendatangi saya dan memperkenalkan diri mereka. Mereka mengatakan saya org terjelek yang pernah mereka temui. Saya pun menangis. Saya lalu pulang ke rumah dan menelepon Jake. Saya pikir hari ini akan menjadi lebih baik. Namun dia katakan bahwa hubungan jarak jauh tidak bisa bertahan ; sekarang dia tinggal di California. Lalu saya katakan bhw saya mencintainya dan rindu padanya. Tetapi dia mengakui bhw alasan dia pacaran dengan saya adalah karena dia ditantang teman2nya. Dia lalu memutuskan hubungan padahal kami sdh berpacaran selama 2,5 tahun.

November 9,1999
Saya sungguh rindu pada Jake. Tapi dia merubah ! nomor telp-nya shg saya tdk bisa menghubunginya. Hari ini seorang cowok populer mengajak saya ke pesta dansa. Kemudian cewek2 cantik kemarin mengajak saya makan siang bersama. Wow, sungguh menyenangkan !

November 10,1999
Saya sedang menangis sekarang. Ternyata cowok itu brengsek. Dia menumpahkan minumannya pada baju saya lalu cewek2 itu mengoyak baju saya. Semua orang menertawakan saya. Lalu nenek memberitakan bhw papa dan mama tabrakan pagi ini dan mrk dlm keadaan kritis.
Saya tdk sanggup menulis lagi.

November 11,1999
Hari ini Sabtu , nenek dan saya di rumah sakit sepanjang malam. Papa meninggal pagi ini. Mama lumpuh seumur hidup. Sewaktu di RS , nenek baru tahu dia diserang kanker perut dan harus dikemoterapi. Saya masih tdk percaya papa sdh meninggal. Saya sudah capek menangis. Saya letih. Saya harus tidur.

November 12
Papa tdk meniggal ! Tidak mungkin ! Ini semua hanya mimpi. Hidup saya sempurna. Jake msh mencintai saya. Saya tidak bisa menulis lagi. Saya sudah menangis terlalu lama. Saya ingin mati. Bawalah saya.

Keesokan harinya Lisa ditemukan tewas gantung dengan tali berwarna kuning. Saya ibunya. Nama saya Miranda Gonzalez. Saya menulis email ini agar org lain tidak mengalami apa yg dialami anak saya. Ingatlah semua orang ingin dicintai dan dipeluk setiap hari. Tidak ada seorang pun yang pantas diejek dan dihina.

Tak seorangpun yang ingin meninggal seperti anak saya Lisa. Janganlah menjadi orang yang merasa sok popular dan suka merendahkan orang lain hanya karena kita merasa lebih dari mereka.

Awal Kisah Kehancuran Hidupku


Di tahun 2003 yang lalu ayah melakukan ekspansi untuk melebarkan sayap bisnisnya. Inilah awal kiamat yang diderita keluargaku. Rekan bisnis ayah yang warga keturunan, membawa lari modal usaha yang telah ditanamkan ayah, jumlahnya mencapai Rp. 2 miliar. Ayah langsung ampal menerima kenyataan itu. Sebulan terbaring di rumah sakit, ia dipanggil menghadap Tuhan.

Ekonomi keluarga kami mulai goyah. Utang melilit di mana-mana, sampai-sampai rumah, mobil, dan beberapa unit usaha ayah yang dibangun berpuluh-puluh tahun, disita bank. Ibu, setelah depresi berat ditinggal ayah, kini harus berhadapan dengan kenyataan pahit. Karena guncangan batin yang begitu kuat, beliau harus diisolasi di rumah sakit jiwa. Tiga bersaudara kemudian diambil oleh paman dan nenekku di Surabaya. Sementara aku tinggal bersama bibi di kota ini.

Setelah jatuh dan tak punya apa-apa, perlahan aku mulai ditinggalkan teman-temanku. Mereka tak mau lagi aku menjadi bagian dari kehidupan mereka, karena dianggap sudah tak punya apa-apa lagi. Dulu saat harta begitu mudah kuhamburkan, mereka berlomba mendekatiku, bahkan memperlakukanku bak ratu.

Rupanya, mereka hanyalah teman dalam suka, namun ketika duka menderaku, mereka menjauh dan enggan melirik. Kini, penyesalan yang kurasakan. Aku baru sadar telah melakukan kesalahan besar. Kuliahku berantakan, masa depanku telah terkoyak oleh banyak lelaki dan aku bukan lagi siapa-siapa.

Buku Harian Ayah …



Ayah dan ibu telah menikah lebih dari 30 tahun, saya sama sekali tidak pernah melihat mereka bertengkar. Di dalam hati saya, perkawinan ayah dan ibu ini selalu menjadi teladan bagi saya, juga selalu berusaha keras agar diri saya bisa menjadi seorang pria yang baik, seorang suami yang baik seperti ayah saya. Namun harapan tinggallah harapan, sementara penerapannya sangatlah sulit. Tak lama setelah menikah, saya dan istri mulai sering bertengkar hanya akibat hal – hal kecil dalam rumah tangga.

Malam minggu pulang ke kampung halaman, saya tidak kuasa menahan diri hingga menuturkan segala keluhan tersebut pada ayah. Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun ayah mendengarkan segala keluhan saya, dan setelah itu beliau berdiri dan masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, ayah mengusung keluar belasan buku catatan dan ditumpuknya begitu saja di hadapan saya. Sebagian besar buku tersebut halamannya telah menguning, kelihatannya buku – buku tersebut telah disimpan selama puluhan tahun. Ayah saya tidak banyak mengenyam pendidikan, apa bisa beliau menulis buku harian? Dengan penuh rasa ingin tahu saya mengambil salah satu dari buku – buku itu. Tulisannya memang adalah tulisan tangan ayah, agak miring dan sangat aneh sekali, ada yang sangat jelas, ada juga yang semrawut, bahkan ada yang tulisannya sampai menembus beberapa halaman kertas.

Saya segera tertarik dengan hal tersebut, mulailah saya baca dengan seksama halaman demi halaman isi buku itu. Semuanya merupakan catatan hal – hal sepele, “Suhu udara mulai berubah menjadi dingin, ia sudah mulai merajut baju wol untuk saya…” “Anak – anak terlalu berisik, untung ada dia…” Sedikit demi sedikit tercatat, semua itu adalah catatan mengenai berbagai macam kebaikan dan cinta ibu kepada ayah, mengenai cinta ibu terhadap anak – anak dan terhadap keluarga ini. Dalam sekejap saya sudah membaca habis beberapa buku, arus hangat mengalir di dalam hati saya, mata saya berlinang air mata. Saya mengangkat kepala, dengan penuh rasa haru saya berkata pada ayah, “Ayah, saya sangat mengagumi ayah dan ibu.” Ayah menggelengkan kepalanya dan berkata, “Tidak perlu kagum, kamu juga bisa.”

Ayah berkata lagi, “Menjadi suami istri selama puluhan tahun lamanya, tidak mungkin sama sekali tidak terjadi pertengkaran dan benturan? Intinya adalah harus bisa belajar untuk saling pengertian dan toleran. Setiap orang memiliki masa emosional, ibumu terkadang kalau sedang kesal, juga suka mencari gara – gara, melampiaskan kemarahannya pada ayah, mengomel. Waktu itu saya bersembunyi di depan rumah, di dalam buku catatan saya tuliskan segala hal yang telah ibumu lakukan demi rumah tangga ini. Sering kali dalam hati saya penuh dengan amarah, waktu menulis kertasnya sobek akibat tembus oleh pena. Tapi saya masih saja terus menulis satu demi satu kebaikannya, saya renungkan bolak balik dan akhirnya emosinya juga tidak ada lagi, yang tinggal semuanya adalah kebaikan dari ibumu.”

Dengan terpesona saya mendengarkannya. Lalu saya bertanya pada ayah, “Ayah, apakah ibuku pernah melihat catatan – catatan ini?” Ayah hanya tertawa dan berkata, “Ibumu juga memiliki buku catatan. Dalam buku catatannya itu semua isinya adalah tentang kebaikan diriku. Kadang kala di malam hari, menjelang tidur, kami saling bertukar buku catatan, dan saling menertawakan pihak lain… ha… ha… ha…”

Memandang wajah ayah yang dipenuhi senyuman dan setumpuk buku catatan yang berada di atas meja, tiba – tiba saya sadar akan rahasia dari kebahagiaan suatu pernikahan : Cinta itu sebenarnya sangat sederhana, ingat dan catat kebaikan dari orang lain. Lupakan segala kesalahan dari pihak lain.

Rabu, 16 Juni 2010

Careless Whisper



Time can never mend the careless whispers of a good friend
To the heart and mind, ignorance is kind
there's no comfort in the truth
pain is all you'll find

Should've known better

I feel so unsure
as I take your hand and lead you to the dance floor
as the music dies, something in your eyes
calls to mind the silver screen
and all its sad good-byes

I'm never gonna dance again
guilty feet have got no rhythm
though it's easy to pretend
I know you're not a fool

Should've known better than to cheat a friend
and waste the chance that I've been given
so I'm never gonna dance again
the way I danced with you

Time can never mend
the careless whispers of a good friend
to the heart and mind
ignorance is kind
there's no comfort in the truth
pain is all you'll find

I'm never gonna dance again
guilty feet have got no rhythm
though it's easy to pretend
I know you're not a fool

Should've known better than to cheat a friend
and waste this chance that I've been given
so I'm never gonna dance again
the way I danced with you

Never without your love

Tonight the music seems so loud
I wish that we could lose this crowd
Maybe it's better this way
We'd hurt each other with the things we'd want to say

We could have been so good together
We could have lived this dance forever
But noone's gonna dance with me
Please stay

And I'm never gonna dance again
guilty feet have got no rhythm
though it's easy to pretend
I know you're not a fool

Should've known better than to cheat a friend
and waste the chance that I've been given
so I'm never gonna dance again
the way I danced with you

(Now that you're gone) Now that you're gone
(Now that you're gone) What I did's so wrong
that you had to leave me alone